SCR Applications

[Menuju Akhir]



 Untuk mengatur daya dan sebagai pengendali atau sebagai saklar (switch)
[kembali] 


2. Komponen

  • Sumber tegangan AC, sebagai sumber tegangan dalam rangakain
  • Baterai 6v, sebagai sumber tegangan cadangan saat sumber tegangan AC terputus
  • Lampu, sebagai indikator 
  • Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
  • Dioda SCR
Silicon Controlled Rectifier atau sering disingkat dengan SCR adalah Dioda yang memiliki fungsi sebagai pengendali. Berbeda dengan Dioda pada umumnya yang hanya mempunyai 2 kaki terminal, SCR adalah dioda yang memiliki 3 kaki Terminal. Kaki Terminal ke-3 pada SCR tersebut dinamai dengan Terminal “Gate” atau “Gerbang” yang berfungsi sebagai pengendali (Control),  sedangkan kaki lainnya sama seperti Dioda pada umumnya yaitu Terminal “Anoda” dan Terminal “Katoda”.  Silicon Controlled Rectifier (SCR) merupakan salah satu dari anggota  kelompok komponen Thyristor.
  • Resistor
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
  • Transformator
Transformator atau trafo adalah komponen elektronika yang dapat memindahkan energi listrik dari dua rangkaian listrik atau lebih melalui sistem induksi elektromagnetik. Selain itu trafo juga dapat didefinisikan sebagai alat yang dapat mengubah taraf suatu tegangan bolak-balik atau tegangan AC ke taraf yang lainnya.
  • Kapasitor 
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.


3. Dasar Teori

Prinsip Kerja SCR

Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda normal, namun SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk dapat mengaktifkannya.  Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif sebagai pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut dilepaskan.  Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju Anoda-Katoda harus diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR. Besarnya arus Holding  atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”, kita hanya perlu menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.



4. Aplikasi


Salah satu aplikasinya adalah dalam sebuah sistem penerangan darurat sumber tunggal yang akan mempertahankan daya baterai 6-V untuk memastikan ketersediaannya dan juga menyediakan energi dc ke bohlam jika ada kekurangan daya. Sinyal gelombang penuh diperbaiki akan muncul di lampu 6-V karena dioda D2 dan D1. Kapasitor C1 akan mengisi daya ke tegangan sedikit kurang dari perbedaan antara nilai puncak sinyal gelombang penuh diperbaiki dan tegangan dc di R2 didirikan oleh baterai 6-V. Bagaimanapun, katoda SCR1 lebih tinggi dari anoda dan tegangan gerbang ke katoda negatif, memastikan bahwa SCR adalah nonkonduktor. Baterai sedang diisi melalui R1 dan D1 pada tingkat yang ditentukan oleh R1. Pengisian daya hanya akan terjadi ketika anoda D1 lebih positif daripada katoda. Level dc dari sinyal gelombang penuh diperbaiki akan memastikan bahwa bola lampu menyala ketika listrik menyala. Jika daya gagal, kapasitor C1 akan keluar melalui D1, R1, dan R3 hingga katoda SCR1 kurang positif daripada anoda. Pada waktu bersamaan, persimpangan R2 dan R3 akan menjadi positif dan membentuk gerbang ke katoda yang cukup tegangan untuk memicu SCR. Setelah dinyalakan, baterai 6-V akan habis SCR1 dan memberi energi pada lampu dan mempertahankan iluminasi. Setelah daya dipulihkan, kapasitor C1 akan mengisi ulang dan menetapkan kembali status SCC1 non-konduktor dijelaskan di atas.

[kembali] 


5. Rangkaian



Gambar 2. Rangkaian sistem penerangan darurat.

[kembali] 


6. Video




[kembali] 


7. Link Download


Link video download disini
Link rangkaian download disini
Link HTML download disini
Link datasheet SCR download disini

[kembali] 

[Menuju Awal]

1 komentar: